Buat orang dewasa, masalah per-kancing-an pasti bukan masalah besar. Bagi seorang desainer baju, mungkin memilih kancing yang tepat bisa memakan waktu, tapi pada umumnya saya yakin (hampir) semua orang dewasa (bahkan anak-anak > 6 tahun) berurusan dengan kancing (baca: mengancingkan baju) tanpa berpikir, bahkan tanpa melihat.
Buat anak laki-laki saya yang berumur 4 tahun masalah perkancingan adalah latihan selama setahun! Selamat untuk Zaka, hari ini dia berhasil membuka dan memakai kancing kemejanya sendiri… tanpa bantuan!
Saya memang rada lalai urusan kemandirian Zaka. Awalnya saat menjadi ibu bekerja, dan selalu dibantu mbak yang siap membantu Zaka saat batita prioritas saya adalah anak saya happy, sehat dan cukup makan he he., Ketika berhenti bekerja saat Zaka 2,5 tahun pun saya terbiasa selalu melayaninya. Bahkan urusan self help pun seperti makan (duuuh.. saya tidak sabar menunggunya makan sendiri, tiga suap per 1 jam!), membereskan mainan, memakai baju dan urusan perkancingan dan lain-lain.
Awalnya saya merasa semuanya lebih mudah, cepat dan beres jika saya yang melakukannya. Apalagi anak saya itu memang tidak pernah tertarik untuk melakukannya sendiri he he…
Saat Zaka berumur 3 tahun dan memiliki adik bayi baru deh saya merasakan hebohnya melayani 1 anak kecil dan 1 bayi. Duuuh… baru nyesel deh, kenapa ga dari dulu mengajari Zaka untuk mandiri. Coba kalau dulu waktu berduaan dengan Zaka saya pakai untuk mendidiknya mandiri.. dijamin kehebohan dan capek saat ga ada pembantu teuteup wae ada.. ha ha..
Ga ada waktu untuk menyesal. Mulai umur 3 tahun sedikit sedikit Zaka saya ajari untuk mandiri. Ga gampang sih.. seumur hidupnya kan dia punya ibu (atau mbaknya) untuk mandiin, make bajuin, nyuapin, nyikat gigiin, beresin mainan dan lain-lain. Apalagi saya memulainya saat periode trouble-2 nya belum selesai, pas ada adik baru pula.. Wuih.. kalau mengenang saat-saat itu… Itu adalah satu periode di mana saya yakin bahwa it is really not easy to be a MOM.
Saya mulai dengan mengajarinya membuka celana sendiri. Check, it was easy. Lalu memakai celana sendiri. Mmm.. ini lumayan sulit. Sekali mencoba dan gagal, Zaka putus asa. Setiap acara berpakaian saya coba masukkan humor dan permainan, sehingga tanpa sadar dia belajar melakukannya sendiri. Akhirnya di usia 3 tahun 10 bulan Zaka bisa memakai celana sendiri.. Alhamdulillah.
Selanjutnya lebih mudah. Berbarengan dengan kegapeannya memakai celana, urusan memakai baju, kaos kaki dan sepatu dengan cepat dikuasai Zaka. Tinggal urusan kancing nih. Apalagi Zaka jaraaaaaaang sekali mau memakai kemeja, jadi pelatihannya (cie.. kayak orang kantoran aja hi hi) kurang intensif.
Beberapa bulan terakhir ini Zaka hobi memakai piama katun bergambar tokoh kartun untuk tidur. Jadi setiap malam dan pagi ada acara belajar ngancingin baju untuknya he he.. ibunya emang niat banget nih.. Awalnya sih boro-boro deh dia mau mengancingkan bajunya sendiri. Tapi saya tidak mudah menyerah.
Tahap pertama saya membantu memegangi lubang kancing dan menyelipkan sedikit kancing, sehingga dia tinggal menariknya, masuk atau keluar. Memang motorik halusnya yang kurang baik membuatnya sulit untuk menarik kancing yang kecil. Setelah dia berhasil menarik kancing, pelan-pelan saya kurangi bantuan sehingga ujung kancing yang harus ditariknya makin lama makin kecil. Setelah Zaka ahli saya masuk tahap kedua, mengajaknya menggunakan dua tangan dan konsentrasi melihat ke lubang kancing. Rada sulit euy.. satu menit tidak berhasil mengancingkan maka konsentrasi Zaka buyar dan ogah mencoba lagi. Untung makin lama Zaka mulai bisa menggunakan dua ujung jarinya, satu untuk memegang lubang kancing dan satunya memegang kancing. Seiring dengan membaiknya motorik halusnya, makin ahli pula dia… Makin lama makin sedikit bantuan yang dia minta dari saya saat acara kancing-mengancing ini.
Alhamdulillah, pagi ini dia berhasil membuka kancingnya. Sendiri! Dan berhasil pula mengancingkan bajunya. Sendiri! Tanpa bantuan.. Hurraaaay!! Habis ini apa lagi ya… (tau sendiri kan, banyak sekali peer yang musti dilakuin seorang ibu.. ha ha… Wish me luck J)
Buat anak laki-laki saya yang berumur 4 tahun masalah perkancingan adalah latihan selama setahun! Selamat untuk Zaka, hari ini dia berhasil membuka dan memakai kancing kemejanya sendiri… tanpa bantuan!
Saya memang rada lalai urusan kemandirian Zaka. Awalnya saat menjadi ibu bekerja, dan selalu dibantu mbak yang siap membantu Zaka saat batita prioritas saya adalah anak saya happy, sehat dan cukup makan he he., Ketika berhenti bekerja saat Zaka 2,5 tahun pun saya terbiasa selalu melayaninya. Bahkan urusan self help pun seperti makan (duuuh.. saya tidak sabar menunggunya makan sendiri, tiga suap per 1 jam!), membereskan mainan, memakai baju dan urusan perkancingan dan lain-lain.
Awalnya saya merasa semuanya lebih mudah, cepat dan beres jika saya yang melakukannya. Apalagi anak saya itu memang tidak pernah tertarik untuk melakukannya sendiri he he…
Saat Zaka berumur 3 tahun dan memiliki adik bayi baru deh saya merasakan hebohnya melayani 1 anak kecil dan 1 bayi. Duuuh… baru nyesel deh, kenapa ga dari dulu mengajari Zaka untuk mandiri. Coba kalau dulu waktu berduaan dengan Zaka saya pakai untuk mendidiknya mandiri.. dijamin kehebohan dan capek saat ga ada pembantu teuteup wae ada.. ha ha..
Ga ada waktu untuk menyesal. Mulai umur 3 tahun sedikit sedikit Zaka saya ajari untuk mandiri. Ga gampang sih.. seumur hidupnya kan dia punya ibu (atau mbaknya) untuk mandiin, make bajuin, nyuapin, nyikat gigiin, beresin mainan dan lain-lain. Apalagi saya memulainya saat periode trouble-2 nya belum selesai, pas ada adik baru pula.. Wuih.. kalau mengenang saat-saat itu… Itu adalah satu periode di mana saya yakin bahwa it is really not easy to be a MOM.
Saya mulai dengan mengajarinya membuka celana sendiri. Check, it was easy. Lalu memakai celana sendiri. Mmm.. ini lumayan sulit. Sekali mencoba dan gagal, Zaka putus asa. Setiap acara berpakaian saya coba masukkan humor dan permainan, sehingga tanpa sadar dia belajar melakukannya sendiri. Akhirnya di usia 3 tahun 10 bulan Zaka bisa memakai celana sendiri.. Alhamdulillah.
Selanjutnya lebih mudah. Berbarengan dengan kegapeannya memakai celana, urusan memakai baju, kaos kaki dan sepatu dengan cepat dikuasai Zaka. Tinggal urusan kancing nih. Apalagi Zaka jaraaaaaaang sekali mau memakai kemeja, jadi pelatihannya (cie.. kayak orang kantoran aja hi hi) kurang intensif.
Beberapa bulan terakhir ini Zaka hobi memakai piama katun bergambar tokoh kartun untuk tidur. Jadi setiap malam dan pagi ada acara belajar ngancingin baju untuknya he he.. ibunya emang niat banget nih.. Awalnya sih boro-boro deh dia mau mengancingkan bajunya sendiri. Tapi saya tidak mudah menyerah.
Tahap pertama saya membantu memegangi lubang kancing dan menyelipkan sedikit kancing, sehingga dia tinggal menariknya, masuk atau keluar. Memang motorik halusnya yang kurang baik membuatnya sulit untuk menarik kancing yang kecil. Setelah dia berhasil menarik kancing, pelan-pelan saya kurangi bantuan sehingga ujung kancing yang harus ditariknya makin lama makin kecil. Setelah Zaka ahli saya masuk tahap kedua, mengajaknya menggunakan dua tangan dan konsentrasi melihat ke lubang kancing. Rada sulit euy.. satu menit tidak berhasil mengancingkan maka konsentrasi Zaka buyar dan ogah mencoba lagi. Untung makin lama Zaka mulai bisa menggunakan dua ujung jarinya, satu untuk memegang lubang kancing dan satunya memegang kancing. Seiring dengan membaiknya motorik halusnya, makin ahli pula dia… Makin lama makin sedikit bantuan yang dia minta dari saya saat acara kancing-mengancing ini.
Alhamdulillah, pagi ini dia berhasil membuka kancingnya. Sendiri! Dan berhasil pula mengancingkan bajunya. Sendiri! Tanpa bantuan.. Hurraaaay!! Habis ini apa lagi ya… (tau sendiri kan, banyak sekali peer yang musti dilakuin seorang ibu.. ha ha… Wish me luck J)
No comments:
Post a Comment