Tadi sore suami saya migrain berat, dan ujug-ujug minta di bekam. Bekam? Waduh, itu permintaan aneh euy.. Boro-boro bisa nge-bekam, saya bahkan punya pengalaman buruk dengan bekam, saat jadi migrain berat setelah pertama kali dibekam seorang teman.
Bekam lagi ngetren di kalangan teman-teman saya di Duri. Banyak teman saya memiliki perlengkapan bekam sendiri, dan mereka praktisi bekam juga lo ;-). Seorang teman yang telah merasakan khasiat bekam malah secara rutin membekam anak-anaknya. Bahkan menurut ceritanya, dengan rajin berbekam itu anak-anaknya yang tadinya sering demam jadi lebih jarang sakit, dan seorang batitanya yang sempet late talker menunjukkan perkembangan bahasa yang lumayan signifikan.
Apa sih bekam? Menurut wikipedia indonesia, bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari, yang isinya “Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam) dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas”.
Kembali ke cerita migrainnya suami saya, alhasil demi suami tercinta tadi malam saya nenangga ke sahabat yang praktisi bekam, minta kursus singkat (dan gratis ha ha). Sepulangnya dari sana, dengan berbekal (sangat) sedikit ilmu tentang bekam, buku panduan, dan suntikan pede dari sang teman saya memberanikan diri melakukan bekam pada suami.
Oya, bekam yang saya lakukan adalah bekam kering (Hijamah Jaaffah) yaitu menghisap permukaan kulit dengan alat berbentuk mangkuk plastik dengan pompa penghisap. Lalu memijat tempat sekitarnya (istilah teman saya, sulur-sulur) tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat memperlancar aliran darah buku atau mengalirkan darah ke bagian tubuh yang kekurangan. Kalau menurut saya mah mirip dengan kerokan. Bahkan bekas-bekas bekam pada suami saya adalah punggung yang kemerahan, seperti habis kerokan.
Ada beberapa titik bekam dalam buku panduan, mirip seperti titik-titik akupunktur. Sebagai pemula, saya hanya memakai tiga titik ‘utama’ (?). Titik paling mujarab, kata teman saya mah :-D. Yaitu titik di tengkuk bagian belakang, belakang bahu kanan dan belakang bahu kiri. Bekam ini dilakukan dengan minyak pijat, untuk mempermudah pijatan dan membuat pasien lebih nyaman.
Apakah bekam nya berhasil? Tanya saja pada suami saya he he. Menurut dia mah kepalanya terasa lebih enteng, dan tubuhnya lebih nyaman. Mungkin peredaran darahnya sudah lebih lancar ya? Semoga.. :-).
1 comment:
TU kalo abis bekam migrain sebelah biasanya karena terjadi ketidak seimbangan angin dianjurkan abis bekam minum madu hangat, teh hangat, jahe, dan sebangsanya trus ada pantangan abis bekam selama 24 jam pertama
1. jangan kena angin dingin / ac terlalu kuat
2. jangan makan berlemak / gorengan
3. hubungan suami istri
4. jangan kerja fisik berat
5. jangan minum susu
ok smoga gak kapok bekam.
Post a Comment