Sebentar lagi lebaran.. he he.. sebenarnya masih lama sih tapi buat saya seperti sudah di depan mata :p. Untuk urusan shopping, bulan puasa tahun lalu cukup berkesan, karena saya lumayan sering mengantar temen-temen untuk 'berbelanja' ke rumah teman yang berjualan. Di duri yang terpencil ini tahun lalu belum ada mall. Dan para ibu sering heboh mencari keperluan lebaran, terutama fashion, yang pilihannya relatif sedikit di sini. Hmm jadi kepikiran nih.. kayaknya asik juga jika ada semacam bazaar lebaran di mana teman-teman yang berbisnis fashion dikumpulkan jadi satu.
Kebetulan lantai 2 Annisa masih kosong, dan rasanya sudah waktunya untuk dibuat lebih produktif. Saya mulai mengumpulkan informasi, bikin survey kecil-kecilan.. dan ternyata cukup banyak yang antusias untuk berjualan maupun berbelanja jika ada bazaar fashion.
Akhirnya saya mulai belajar (pura-pura) jadi EO kecil-kecilan. Ternyata menyenangkan juga lo. Senang rasanya menghubungi para ibu pengusaha di kompleks ini, bernegosiasi untuk menawarkan tempat di bazaar. Senang juga menghadapi antusiasme para calon pembeli, yang tidak sabar untuk melihat koleksi di satu tempat. Biasanya, ibu-ibu di sini harus pindah dari satu rumah ke rumah yang lain untuk melihat koleksi yang berbeda :-).
Dan ternyata tidak mudah jadi EO. Apalagi untuk saya yang sering sok sibuk dan prioritasnya sering tidak jelas he he. Persiapan bazaar sering keteteran dengan rapat ibu-ibu, urusan menjemput Zaka sekolah, mengantar Kishan gaul dan urusan rutin seperti berbelanja. Apalagi Annisa sekarang sedang kekurangan karyawan.. waduuuh..
Mengatur semua hal sendirian memang tidak mudah. Setelah menghabiskan waktu lama untuk mendesain interior dinding, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Hiks. Pergi, perfeksionisme. Sudah waktunya saya menerima apa yang terjadi, dan tidak menyesal. Walaupun kecewa, saya selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa cat dinding dengan gampang bisa diubah.. kapan-kapan...
Urusan promosi juga lumayan alot. Tadinya saya pikir akan mudah saja untuk menyerahkan desain spanduk dan pamflet pada percetakan. Ternyata, desain yang diberikan jauh dari ide saya tentang Ladies Bazaar yang elegan dan feminim. Jadilah saya menghabiskan waktu lamaaa untuk mendesain ulang. Akibatnya tentu saja, belum selesai pada waktu yang ditentukan.
Alhamdulillah peserta bazaar yang sudah Ok sangat kooperatif. Sangat menyenangkan bekerja sama dengan ibu-ibu yang bersemangat dan banyak ide. Saya juga optimis dengan produk-produk yang dijual, insya Allah akan berbeda dengan produk yang selama ini dijual di kota kecil tercinta ini :p. Sayangnya, masalah pengiriman membuat beberapa produk andalan tertahan di jalan. Wah..
Rencananya Ladies Bazaar ini akan dilakukan mulai awal Agustus sampai akhir Ramadhan. Produk yang dijual insya Allah bervariasi, dari fashion bernuansa lebaran hingga pernik interior. Untuk menggairahkan bazaar ini saya juga berencana untuk mengadakan sale di Annisa.. sekalian menghabiskan stok lama :p. Sayang persiapannya juga belum beres, karena jumlah (dan kualitas) karyawan yang terbatas.
Duh.. akhirnya dengan berat hati bazaar ini memang harus ditunda. Padahal infonya telah disebar. He he.. ternyata pelajaran pertama saya menjadi EO adalah kudu berani menunda jika belum siap. Saya yakin lebih baik memulainya dengan persiapan yang lebih baik...
Mudah-mudahan minggu depan Ladies Bazaar nya terlaksana dan sukses. Doakan ya. Ibu-ibu yang di Duri.. jangan lupa mampir ke Annisa lo :p.
5 comments:
mo serius terjun ke EO?
baca2 aja dulu artikel di situs kami..
http://adproindonesia.multiply.com
ato
http://adproindonesia.wordpress.com
mo koment2 disana jg boleh lho..
Ngga sabar nungguin ladies bazaar.....teh fitri memang selalu think out of the box...salut banget
tadi siang aku ma temen2 ke ladiez bazar loo..
tapi aku masih cari gamis putih, kalo bisa sekalian baju koko warna putih juga... klo ada sih pengennya yang sepasang gitu..(rencana buat lebaran) hehe, puasa aja belum dah mikirin lebaran.. he he
sukses ya ladiez bazarnya..
mari bekerjasama
mari bekerjasama
Post a Comment