
“Zaka mau jadi baby….mau makan bubur baby.. “
“Zaka mau digendong baby… ga mau jalan sendiri, kan belum bisa jalan..”
“Ibu ga boleh nyuapin Kishan, ibu bolehnya nyuapin Zaka..”
“Yang mandiin Kishan teteh aja! Ibu mandiin Zaka. Zaka maunya mandi pake ember baby”
Tampaknya anak pertama saya itu mengalami yang namanya sibling rivalry. Menurut wikipedia (ensiklopedi andalan saya, he he), sibling rivalry adalah persaingan antar saudara, kandung ataupun bukan. Biasanya ini dimulai sebelum atau sesudah datangnya anak kedua. Riset menunjukkan (ehemm..) bahwa karakteristik anak pertama sangat menentukan bagaimana mereka bereaksi terhadap adik bayinya. Anak-anak dengan hubungan yang sangat dekat dengan ibunya akan sangat terpengaruh dengan kelahiran adiknya, sementara anak yang memiliki hubungan erat juga dengan ayahnya dapat lebih baik menyesuaikan diri.
Keunikan sibling rivalry ini banyak diadaptasi beberapa film seperti The Simpson, masih ingat Bart dan Lisa Simpson yang sering berantem tapi kompak? Juga Ross dan Monica Geller di Friends. Waktu kecil saya sering membaca cerita Bawang Merah Bawang Putih, kayaknya merupakan kisah kompleks sibling rivalry dan pola asuh, he he..halo para psikolog..kalau saya salah tolong benerin yah (wink :-)).

Walaupun tampak sayang pada adiknya, ada saat-saat di mana si Mas itu menunjukkan kecemburuannya. Beberapa bulan pertama pun tampak dia kurang nyaman untuk berbagi, maklum biasanya dia sorangan. Ada suatu waktu di mana Zaka hobi memukul muka adiknya, sampai lebih dari 10x sehari! Ggrrrh, pengen marah deh. Kadang-kadang ga tahan, jadi marah juga sih, tapi saya berusaha mengajak Zaka meminta maaf dan berkomunikasi supaya dia tahu alasannya melakukan sesuatu. Beberapa bulan yang lalu dia sering bengong dan tampak sedih, mungkin sulit juga ya buat dia untuk menerima bahwa ibu dan ayahnya punya satu orang lagi untuk digendong, dipeluk, diperhatikan dan disayang.. Melihatnya sedih saya pun jadi ikut sedih.. hiks. Padahal saya dan suami sudah berusaha untuk lebih memperhatikannya dan membuat suasana rumah ceria, tapi mungkin itu periode yang harus dia lalui.

Tapi yang iseng itu gak hanya si Mas ternyata. Adiknya juga iseng. Walaupun umurnya baru mau 11 bulan, saya perhatikan mata Kishan berbinar-binar jahil kalau melihat kakaknya tidur. Tak lama kemudian, plaaaak! Waduh, apa dia ‘balas dendam’ atas keisengan kakaknya selama ini?
Waktu bermain bersama juga kadang ‘menegangkan’. Zaka yang tekun dan serius senang membangun sesuatu, dari stasiun, istana, sampai rumah sakit. Lengkap dengan skenarionya, termasuk posisi tokoh-tokohnya, biasanya si Pooh, Tiger, Piglet dan teman-temannya. Nah, Kishan biasanya bertindak sebagai ‘destroyer’, menghancurkan bangunan dan skenario ciptaan Zaka. Kalau sudah begitu, bisa ditebak, perang bintang segera terjadi di rumah saya. Zaka meniup sangsakala, “ADEEEEEEK, JANGAN GANGGU!!!!!!” Kishan pun tak mau kalah, “HUAAA HUAAA AWAWAWAWA”. Heboh!
Tugas saya menjadi peace maker. Biasanya saya buru-buru bawa mobil buldozer, obeng, gergaji dan peralatan lain dari kotak mainan Zaka dan ikut jadi pemeran dong bareng si Pooh dan teman-temannya. “Wah, ada apa? Koq stasiunnya jadi roboh begitu? Sini ibu bantu perbaiki ya..?” Jika kerusakan tidak terlalu parah biasanya Zaka segera tertarik untuk ‘memperbaiki’ hasil karyanya. Kishan juga bisa diamankan dengan diberi tugas membantu ‘memperbaiki’, memegang gergaji atau obeng mainan biasanya dia jadi anteng. Tapi jika parah maka perlu pasukan perdamaian, si teteh harus turun tangan membantu saya menggendong Kishan atau membujuk Zaka.

Anak-anak teh emang bodor yah? Melihat mereka saling becanda, berantem, berebut perhatian ayah ibunya perasaan saya sering campur aduk. Kadang gemes, bingung, pengen marah, tapi sering juga lucu dan pengen ketawa ha ha ha… Sebagai ibunya saya harus selalu siap menghadapi segala pertempuran dan perdamaian mereka, 24 hours a day :D.
---- to be continued ----
1 comment:
Hihihi lucu2 anaknya...
Wah sama.. dulu aku juga mengalami itu, krn jarak sama adek cuma 15bulan huhuhu...
Soal nge-link ke blog laen, gak ada aturan harus ijin (nge-link alamat blognya lho). Kalo mau nyantumin ya cantumin aja. Tapi kalo pengen balas di link, kalo gak ada shoutbox ya bisa lewat komen seperti ini (sambil komen di tulisan misalnya).
Makasih dah mampir :)
---
http://blog.faniez.net
http://pernakpernikblog.blogspot.com
Post a Comment