Wednesday, August 27, 2008

Pergi

Seorang karyawan saya mendadak 'menghilang' beberapa waktu yang lalu. Dia tidak datang pada waktu yang ditentukan saat pergantian shift dan hp nya tidak dapat dihubungi sama sekali. Besok paginya saya mendapat kejutan, saat mendapat kabar bahwa dia ternyata tidak pulang ke rumahnya malam itu.

Jadi hebohlah. Kami semua bingung di mana dia berada, dia seolah hilang tanpa jejak. Saya jadi menyadari, ternyata HP memang teknologi canggih yang kadang-kadang berfungsi seperti DNA, menjadi jejak unik seorang individu. Saya baru ngeh, bahwa saat ini keberadaan seseorang identik dengan kebisaan no handphonenya untuk dihubungi. Saat berpuluh kali saya mendapati, "Nomor yang anda panggil tidak dapat dihubungi", saya mulai menyadari karyawan saya benar-benar menghilang...

Keesokan paginya diawali dengan telepon yang mengacaukan hati saya. Kakak kandung karyawan saya tersebut menelpon, dan bercerita dengan kegundahannya atas kepergian si adik perempuan. Semalaman tidak tidur, si kakak menghabiskan waktu mengelilingi Duri di waktu malam. Mencari ke seluruh pelosok, dan tidak berhasil juga.

Hari itu toko tutup. Saat itu saya hanya punya 3 karyawan. Dengan satu karyawan cuti, satu karyawan kuliah dan karyawan yang bertanggung jawab atas toko hari itu malah menghilang, tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Itulah pertama kalinya Annisa tutup tanpa rencana...

Beberapa hari berlalu tanpa ada kabar. Annisa kembali berjalan seperti biasa, walaupun jadi merepotkan karena setiap hari saya harus ikut menjaga toko. Saat itu saya temukan, bahwa terjadi masalah keuangan di toko. Jumlah yang cukup besar menghilang dari toko.. dan sejumlah transaksi perlu dipertanyakan. Satu set kunci toko lengkap juga turut menghilang.. inna lillahi. Menyebalkan. Walaupun begitu, saya anggap ini pelajaran yang sangat berharga. Mungkin ini kurikulum yang harus saya lewati, agar bisa menerapkan manajemen yang lebih aman dan terkontrol dalam menjalankan toko..

Seminggu kemudian akhirnya didapat kabar, bahwa yang menghilang telah ditemukan. Ada di ujung terjauh negeri ini. Sementara seluruh keluarga di sini kelimpungan dengan harap-harap cemas, dia bahagia dalam bulan madunya dengan seseorang yang baru dikenalnya selama 2 bulan..

Hhhhh...secepat itu? Aapakah cinta memang dapat membuat orang melalaikan tanggung jawab, menyakiti orang-orang yang dikasihi, melanggar kepercayaan, dan merepotkan semua orang?
Dan apakah cinta memiliki kekuatan sangat kuat untuk membuat seseorang pergi? Pergi dari keluarganya, dari pekerjaannya, dari hidupnya? Pergi meninggalkan nama baik yang tercemar, kepercayaan yang tercoreng dan tugas yang tidak terselesaikan?
Semudah itukah untuk pergi? Mengganti kehidupan dengan skenario yang baru, bagaikan membuka buku baru saat buku lama teronggok terabaikan?

Yang saya pelajari dari kasus tersebut adalah pentingnya mempercayai instuisi. Dari awal, perasaan saya sudah tidak nyaman saat mewawancarainya. Waktu itu dia diterima, karena adanya rekomendasi dari karyawan lama yang saya sayangi dan percayai. Tetapi, dalam perjalanan waktu, pekerjaannya memang di bawah standar, dan sudah beberapa kali dia mendapat peringatan keras.

Mungkin saya harus lebih mempercayai perasaan. Dan tidak bersembunyi di balik rasa kasihan dan logika. Mungkin ini teguran, agar saya lebih memperhatikan Annisa sebagai amanah. Menerapkan manajemen yang lebih profesional, dan memperkecil kesempatan seseorang memanipulasi aset. Mungkin ini peringatan dari Allah, untuk lebih meyakinkan diri saya bahwa rezeki adalah hak Allah.. bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.. dan bahwa rencanya-Nya sungguh suatu misteri..

Selamat tinggal De. Kamu memang telah sangat merepotkan saya. Tapi terima kasih atas segala pelajaran yang saya dapat karena kepergianmu (jangan harap saya mau menerimamu sebagai karyawan lagi :p). Selamat atas keberanianmu memperjuangkan keinginan (dan cintamu). Semoga Allah memberikan petunjuk dan kehidupan yang lebih baik untukmu..

1 comment:

Unknown said...

selamat pagi buk..
ehm..ga tw nih...pagi pagi jd kangen ma annisa..ma buk fitri...bos yg plg baik...n annisa tmpat prtama kalinya ly kerja...
ibuk...td ly buka blog ibuk...eh ga tw nya ada cerita yg judulnya 'pergi'...
ehm...ly jd inget kejadian dulu...
duch..ga kebayang dech rasanya dulu wktu dia pergi begitu ajja buk...
ibuk..ly juga mau minta maaf..mungkin selama ly kerja ma ibuk..ly jg sering ngerepotin ibuk...sering gonta ganti jadwal..karna wktu itu ly masih kuliah...ehm...maafin ly ya buk..blum bs dengan baik pada saat itu...
tapi jujur...pertama kalinya ly kerja ma ibuk..ly banyak belajar dari ibuk...dari cara ngomong..dari penampilan..dari manajemen..jadi seorang istri..jadi seorang ibu...pokoke smmuanya buk...pengen rasanya jadi seperti ibuk..buka usaha kecil-kecilan..dan menjalani usaha itu seperti ibuk menjalankan annisa..
oahh..kpn ya smua nya bisa tercapai....?
ehm...ibuk idola ly banget dech...hehehhe...
kata orang sich...no body is perfect...tp bwat ly..ibuk emg perfectionist bgt...heheuy...
ehm...mudah-mudahan annisa makin sukses ya buk...
sekali lagi..ly minta maaf ya buk..klo dulu ly masih blm bekerja dengan baik..
miss u ibuk...
:)