Sunday, January 18, 2009

Caleg

Liburan kali ini, sepanjang jalan di berbagai kota di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah saya melihat banyak sekali spanduk bergambar foto-foto caleg dari banyak partai. Foto-foto itu terpampang dengan janji-janji tiap kandidat. Berbagai wajah dalam ekspresi cerah dan 'dapat diandalkan', dari artis hingga komedian, dari pejabat tinggi hingga wajah baru yang mendadak jadi familiar mengingatkan akan banyaknya partai dan caleg yang bisa dipilih. Saya jadi merasa seakan disajikan iklan berbagai produk janji dengan kemasan yang berbeda :p.

Banyaknya poster tersebut membuat saya berpikir, bahwa pasti tidak sedikit biaya yang dikeluarkan tiap kandidat caleg untuk membiayai kampanyenya. Untuk brosur dan spanduk saja, misalnya, pasti butuh berjuta-juta rupiah untuk ongkos cetaknya. Belum lagi transport, biaya promosi, honor tim sukses, pulsa hp, biaya melobi dan (pasti) banyak pos lainnya. Mudah-mudahan besarnya biaya yang dikeluarkan itu tidak menjadi 'hutang' yang harus dibayar kandidat (jika) dia terpilih nantinya.

Pemilihan langsung memang membuat para caleg harus memasarkan diri agar dikenal. Sistem suara terbanyak dan sangat kompleksnya masyarakat kita membuat para caleg itu harus mempromosikan diri dengan segala cara, bagaikan produk yang ditawarkan untuk dibeli.

Efektifkan biaya yang dikeluarkan itu? Hem, saya tidak tahu. Yang saya pikirkan malah kualitas janji para caleg tersebut, visi dan misi mereka. Bagaimana mungkin para caleg tersebut mencintai bumi dan mengusung program bernuansa lingkungan, jika dengan semena-mena poster mereka merusak pohon-pohon dan trotoar. Bagaimana saya percaya bahwa mereka akan taat dan menepati janji saat kampanye, jika poster-poster tersebut ditempel secara asal di sembarang tempat, dari tiang listrik hingga baliho raksasa, saling bertumpuk tanpa mempedulikan estetika. Bagaimana saya percaya bahwa slogan-slogan manis seperti 'peduli terhadap rakyat', 'pendidikan murah', 'perubahan' dan lain-lain akan terwujud jika slogan hanya sekedar slogan, tanpa program yang jelas dan terencana.

Pemilihan langsung dengan sistem suara terbanyak memang lebih baik dari, katakanlah, jaman orde baru dulu. Paling tidak sekarang kita tahu siapa yang kita pilih. Paling tidak kita 'kenal' dengan wajah anggota legistatif kita. Di masa lalu, rakyat hanyalah penonton buta yang tidak tau siapa yang duduk di dewan. Rakyat hanyalah sekumpulan suara yang menempatkan istri, anak, dan banyak kerabat pejabat menjadi anggota dewan yang terhormat, tanpa seleksi memadai atas kemampuannya.

Saya pribadi ingin suara saya diwakili oleh calon yang cerdas dan berwawasan luas, yang bisa memberikan solusi atas berbagai masalah rakyat. Bukan hanya masalah klise, ekonomi dan lapangan kerja, tapi juga masalah yang sangat mendasar: pangan, air dan energi. Bumi kita sudah sangat lelah memenuhi kebutuhan kita. Kerusakan lingkungan sudah sangat parah, krisis air, pangan dan energi terjadi di berbagai tempat di negara kita. Sudah saatnya kita punya pemimpin yang peduli, dan mencintai lingkungan.

Saya mendambakan pemimpin yang memegang kuat prinsip yang benar. Saat semua hal berbaur menjadi abu-abu, saya ingin suara saya menguatkan pemimpin yang bisa memilih untuk membiasakan berbuat BENAR, dan bukan membenarkan yang BIASA.

Saya merindukan pemimpin yang mencintai rakyatnya, yang meletakkan kepentingan pribadi dan partai di bawah kepentingan rakyat yang lebih luas. Yang tidak silau oleh megahnya apartment, mengkilapnya mobil mewah dan banyaknya angka nol di rekening. Adakah caleg yang tidak tergiur oleh jalan-jalan ke eropa, oleh baju, tas dan sepatu bermerk terkenal berharga jutaan, oleh kekuasaan dan status 'wakil rakyat' nya?

Saya hanya bisa berharap, agar wajah-wajah yang terpampang itu menyadari, betapa beratnya menyandang amanah ratusan ribu hingga jutaan pemilih. Dan bahwa amanah tersebut merupakan bebannya di hari keadilan nanti.

Semoga caleg yang terpilih benar-benar manusia yang berkualitas tinggi yang mempu mengemban amanah yang berat ini. Kami butuh bukti, bukan sekedar janji..

*picture from metrotvnews.com*

3 comments:

Keke Naima said...

foto2 caleg itu lama-lama menurut saya malah bikin rusak pemandangan. Abis suka gak tertib penempatannya

ary said...

betul banget mbak. Kadang suka bertanya-tanya sendiri, "mereka semangat banget mempromosikan dirinya, tapi apa semangat untuk membawa amanat dan majuin negeri ini sama porsinya dengan menampangkan foto di poster2 " Smoga aja kali yeee

Unknown said...

wah bagus nih nya....!!!

makasih ya info nya...!!!

from : www.yoii.co.cc